RENUNGAN

Merak merah mengibas sayap patahnya
Terus berjuang semati-mati
Dalam teguh jasad sejati
Meski hati penuh ilusi mimpi
Jiwanya merana dalam arus fantasi tragedi

Dalam malam yang kelam
Merak datang mencuri pandang
Tertepis lirikan taksub pada sukma minda
Saat matanya menajam
Beningnya cerun memimpin jelingan

Saat dan jiwa memukul bicara
Bibir seakan mengunci kata-kata
Nafas yang terhembus pada satu halusan aliran
Kesangkutan hirupan udara yang melalui lohong kecil
Mengikat perasaan yang bangkit berdiri
Meronta dalam dakapan kejamnya nurani
Saat dua jiwa melantun emosi duka
0 Responses